Kamis, 20 November 2014

(PRESENTASI) Panduan Kunjungan Lapangan TKPSDA Jambo Aye

http://www.slideshare.net/Pengelolaair/web-juklakpanduan-kunjungan-lapangan-tkspda-ws-jambo-ayenov-2013


Panduan Kunjungan Lapangan Dalam Rangka Pengelolaan Sumber Daya Air  Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai (TKPSDA WS) Wilayah Sungai Jambo Aye, Aceh ini disusun oleh  Ir. Darismanto, ME, dari Tim Capacity Development Technical Assistance (CDTA 7849-INO). Aceh merupakan salah satu dari empat lokasi pilot kegiatan CDTA 7849-INO.

Kunjungan lapangan perlu dilakukan untuk memotivasi peserta dalam rangka menemukan berbagai permasalahan dan usulan penanganannya berkaitan dengan pengelolaan SDA. Hal ini akan memberikan kesempatan bagi anggota TKPSDA untuk melakukan pengamatan langsung terhadap kondisi di lapangan, serta kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan  pemerintah setempat dan masyarakat di lokasi yang dikunjungi.

Kunjungan lapangan dalam rangka pengelolaan sumber daya air (SDA) oleh TKPSDA WS Jambo Aye adalah salah satu kegiatan yang dilakukan dengan cara melaksanakan observasi lapangan yang terkait dengan pengelolaan sumberdaya air.

(PRESENTASI) Petunjuk Pelaksanaan Pembahasan SIH3


Dokumen ini berisi tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembahasan dan PErumusan Sistem Informasi Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi (SIH3) oleh Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai (TKPSDA WS)

Informasi SIH3 yang akurat, berkesinambungan dan tepat waktu penting untuk pengelolaan sumber daya air (SDA) yang optimal

Rabu, 19 November 2014

(PRESENTASI) Tata Cara Penyelenggaraan Sidang Rencana SDA

http://www.slideshare.net/Pengelolaair/presentasi-tata-cara-penyelenggaraan-sidang-rencana-sda


Paparan mengenai Tatacara penyelenggaraan sidang pembahasan dan rumusan rancangan Rencana Pengelolaan SDA oleh  Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai (TKPSDA WS), berisi tentang
  1. Rapat persiapan sidang
  2. Pelaksanaan sidang
  3. Penyiapan usulan kepada Menteri PU
  4. Bagan alir

Selasa, 11 November 2014

(ARTIKEL) Pelatihan dan Lokakarya dalam Kegiatan CDTA-7849



 
Keterangan foto: Bendung Pamarayan, Kecamatan Panyabrangan, Kabupaten Serang,  Provinsi Banten (16/4/14)

 
Sejak pertengahan tahun 2012, kegiatan Capacity Development Technical Assistance (CDTA 7849-INO) menyelenggarakan berbagai lokakarya dan pelatihan terkait pengelolaan sumber daya air bersama bagian Kelembagaan Ditjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum. 

Lokakarya dan pelatihan ini juga dilakukan di empat provinsi yang menjadi lokasi kegiatan yaitu Provinsi Aceh, Sulawesi Utara, Maluku dan Banten.
Peserta lokakarya adalah dinas-dinas terkait pengelolaan SDA di provinsi dan kabupaten serta anggota TKPSDA Wilayah Sungai yang terdiri dari unsur pemerintah dan non-pemerintah.  Sedangkan untuk pelatihan teknis, pesertanya adalah Dinas PU provinsi dan kabupaten serta Balai/Besar Wilayah Sungai (B/BWS) dan perguruan tinggi melalui Pelatihan Training of Trainer (ToT) untuk menyebarluaskan materi pelatihan kepada staf lainnya.

Hidrologi dan Perencanaan Wilayah Sungai


Ir. Raymond Kemur, MSc, Capacity Development  Specialist  CDTA, menyebutkan bahwa saat ini kapasitas staf pemerintah dalam perencanaan pengelolaan SDA di wilayah sungai secara umum masih rendah.  Sehingga perlu pengembangan kapasitas untuk terus menerus meningkatkan kemampuan di dalam bidang pengelolaan  SDA.


Keterangan foto: Lokakarya Pelatihan Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai, Kota Serang,  Provinsi Banten (16/4/14)

Menurut Raymond, para staf pemerintah yang menguasai hidrologi umumnya masih terbatas. Jika ada pun, jumlahnya sangat sedikit atau sudah menjelang usia pensiun dan belum ada sistem regenerasi yang terencana.  Ilmu hidrologi yang diberikan di perguruan tinggi masih terbatas dan menurut Raymond, belum memadai untuk menjadi bekal dalam menjalankan tugas sehari-hari di bidang pengelolaan sumber daya air.

Pelatihan paling mendesak adalah pemberian materi hidrologi kepada semua staf, baik staf pemerintah, konsultan dan perguruan tinggi, karena penguasaan ilmu hidrologi yang baik menjadi sangat penting sebagai dasar ilmu SDA” kata Raymond  (17/10/14) di Jakarta.

“Selain itu yang paling mendesak adalah keahlian merencanakan pengelolaan SDA Wilayah Sungai, yang hasilnya berupa dokumen Pola dan Rencana” kata Raymond menambahkan. 

Selanjutnya Raymond menyebutkan selain itu perlu  pengembangan kapasitas  bidang-bidang keahlian lainnya seperti sungai dan bendungan, irigasi dan rawa, pengamanan pantai dan pembangkit listrik (micro dan mini hydro serta desain waduk).


Kegiatan CDTA






Keterangan foto: Ir. M. Napitupulu, Dipl. HE, Team Leader CDTA-7849
 
Menurut Ir. M. Napitupulu, Dipl. HE, Team Leader,  dalam ruang lingkup kegiatan CDTA-7849 yang terbatas, tidaklah memungkinkan untuk memberikan seluruh pelatihan yang diperlukan di dalam peningkatan kapasitas pengelolaan SDA. 

“Karena itu agar lebih komprehensif, perlu pendekatan strategis untuk perencanaan karir staf pemerintah yang juga meliputi kompetensi apa saja yang diperlukan.  Misalnya,  pelatihan atau pendidikan apa saja yang diperlukan oleh staf tersebut selama jenjang karirnya, semacam perencanaan karir bagi staf yang berada di bidang pengelolaan SDA” kata Napitupulu.

Pelatihan hidrologi dilaksanakan  dalam tiga tahap, yaitu Hidrologi 1 (dasar), Hidrologi 2 (tentang banjir),  serta  Hidrologi 3  (kebutuhan dan neraca air).

Pelatihan Hidrologi 1 memberikan pengertian mengenai dasar-dasar hidrologi dalam pengelolaan SDA. Sedangkan Pelatihan Hidrologi 2 tentang banjir memberikan pengertian umum tentang permasalahan banjir, perhitungan debit banjir dan pengendaliannya.  Pelatihan Hidrologi 3 tentang erosi dan sedimentasi, peserta diberikan pengertian umum mengenai pengendalian erosi dan sedimentasi, termasuk data yang dibutuhkan untuk analisa, serta dampak erosi dan sedimentasi di Daerah Aliran Sungai (DAS) dan waduk.
Di dalam membahas aspek ketersediaan air, peserta diberikan pemahaman mengenai analisa ketersediaan air dalam menunjang pengelolaan SDA. Selain itu diberikan pemodelan hujan dan limpasan untuk memperpanjang data serta perkiraan parameter model jika data tidak mencukupi serta menentukan pola operasi waduk.

Demikian juga dalam aspek hidrologi dan banjir. Peserta diberikan pengertian umum mengenai permasalahan pemodelan banjir serta simulasinya.  Pelatihan pemodelan menggunakan software, seperti RIBASIM (River Basin Simulation Model) dan SOBEK, yang bekerjasama dengan Deltares Belanda dan Puslitbang Air. 
RIBASIM adalah pemodelan untuk membantu menganalisa berbagai kondisi hidrologis di wilayah sungai  untuk mendukung perencanaan SDA. Sedangkan SOBEK merupakan paket software terpadu yang dapat digunakan untuk pemodelan banjir sungai. Pendekatan terpadu SOBEK ini berguna untuk perkiraan banjir, navigasi, optimasi sistem drainase, sistem irigasi dan lain sebagainya.
Selama kurang lebih dua tahun, CDTA-7849 telah melaksanakan 29 kali pelatihan dan lokakarya dengan 814 jumlah peserta. Perincian pelatihan dan lokakarya adalah sebagai berikut:  




 
  

 
 



Minggu, 26 Oktober 2014

(PRESENTASI) Petunjuk Pelaksanaan Perumusan Bahan Pertimbangan TKPSDA

http://www.slideshare.net/Pengelolaair/petunjuk-pelaksanaan-perumusan-bahan-pertimbangan-tkpsda-untuk-penetapan-pola-pengelolaan-sumber-daya-air-wilayah-sungai


Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai (TKPSDA WS) dibentuk oleh Menteri Pekerjaan Umum atau oleh Gubernur sesuai dengan kewenangannya. Untuk membantu tugas TKPSDA WS sesuai pasal 36, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.04/PRT/M/2008 tentang Pembentukan Wadah Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air pada Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota dan Wilayah Sungai, maka dibentuk Sekretariat TKPSDA WS.

Presentasi ini berisi tentang Petunjuk Pelaksanaan
Perumusan Bahan Pertimbangan TKPSDA Untuk
Penetapan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai.

Dokumen ini dapat diunduh pada link sebagai berikut:


Petunjuk Pelaksanaan Perumusan Bahan Pertimbangan TKPSDA Untuk Penetapan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai

Kamis, 16 Oktober 2014

(ARTIKEL) Lokakarya dan Training Pengelolaan Sumber Daya Air di Provinsi Banten


Keterangan foto: Suasana Lokakarya “Peraturan Perundang-undangan dan Kebijakan
Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA)”, 14-15 April 2014 di Hotel Le Dian, Kota Serang

Serang - Sub-dit Kelembagaan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dibantu oleh tim konsultan Capacity Development Technical Assistance (CDTA-7849-INO) melakukan lokakarya dan pelatihan di Provinsi Banten pada minggu ke tiga dan empat bulan April 2014.

Lokakarya “Peraturan Perundang-undangan dan Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA)” dilaksanakan pada tanggal 16-17 April 2014 lalu di Hotel Le Dian, Kota Serang, diikuti 55 peserta. Sedangkan Pelatihan “Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai” dilaksanakan seminggu setelahnya, yaitu pada tanggal 22-23 April 2014 di Hotel Ratu, Kota Serang, diikuti 36 peserta. 

Peserta kedua lokakarya tersebut terdiri dari staf Dinas SDA & Permukiman, perwakilan BPSDA, Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWS-C3) serta Bappeda Provinsi Banten.



Keterangan foto: (Kiri) Ir. Adhi Pramudyo, MT, (kanan) Ir.TB. Rismunandar ME


Materi Lokakarya dan Pelatihan

Pada lokakarya “Peraturan Perundang-undangan dan Kebijakan Pengelolaan SDA”, materi yang dibahas yaitu sebagai berikut;

(1) Konsepsi Pengelolaan Sumber Daya Air Menurut UU No 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air dan PerPres No 33 tahun 2011 tentang Kebijakan Nasional Pengelolaan Sumber Daya Air
(2) Implementasi Pengelolaan Sungai Menurut PP No 38 tahun 2011 tentang Sungai 
(3) Implementasi Pengelolaan Irigasi Menurut PP No 20 tahun 2006 tentang Irigasi
(4) Pelaksanaan Koordinasi Pengelolaan SDA di Provinsi dan Wilayah Sungai Menurut PerPres No 12 tahun 2008 dan Permen PU No 4/PRT/M/2008
(5) Harmonisasi Penataan Ruang dan Pengelolaan Sumber Daya Air di Wilayah Sungai dan
(6) Implementasi Pengelolaan SDA Menurut PP No 42 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air.

Sedangkan pada pelatihan “Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai”, ada 7 materi yang diberikan, yaitu:

(1) Perencanaan Pengelolaan SDA WS,
(2) Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS,
(3) Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air WS,
(4) Pembentukan dan Peran TKPSDA dalam Penyusunan Pola dan Rencana PSDA WS,
(5) Interaksi Perencanaan PSDA dan Penataan Ruang,
(6) Pentingnya Pembahasan Aspek Teknis Neraca Air/Alokasi Air dan Banjir dalam WS, dan
(7) Penyelenggaraan PKM dalam Penyusunan Pola/Rencana.

Provinsi Banten merupakan salah satu dari empat lokasi pilot dari Proyek Capacity Development Technical Asisstance (CDTA). Program ini merupakan program hibah dari Asian Development Bank (ADB). Pada tahun 2013 lalu, tim konsultan CDTA membantu sub-dit kelembagaan Ditjen SDA Kementerian PU melakukan pendampingan di Provinsi Aceh dan Sulawesi Utara. Sedangkan pada tahun 2014, dua provinsi pilot tambahan untuk program ini yaitu Provinsi Banten.


Untuk membantu upaya peningkatan kapasitas Pengelolaan SDA Provinsi Banten, program dan kegiatan yang dilakukan dalam kerangka program CDTA sepanjang tahun 2014 ini antara lain; Menyusun, membahas dan merumuskan SK Tim Teknis, sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Bidang SDA di Banten serta melakukan lokakarya Prinsip-Prinsip Perencanaan Wilayah Sungai.
Beberapa rencana pelatihan yang akan dilakukan di Provinsi Banten yaitu sebagai berikut; Pelatihan Ribasim dan Pemodelan, Pelatihan Flood Management dan Modelling dan pelatihan Hidrologi Dasar, Terapan dan Lanjutan termasuk Modelling.

Selain itu tim konsultan juga akan melakukan pendampingan, yaitu antara lain pendampingan penyusunan Capacity Development Action Plan (CDAP),  Dinas SDAP dan BBWS-C3, Pendampingan Sekretariat TKPSDA & Dewan SDAP, Pendampingan penyusunan CDAP Dinas SDAP dan BBWS dan Pendampingan RBO Performance Benchmarking.


Unduh dokumen:

Kesimpulan Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan dan Kebijakan Nasional Pengelolaan Sumber Daya Air

Kesimpulan Lokakarya Prinsip Perencanaan SDA Wilayah Sungai Banten